MEDIA YANG DIGUNAKAN DALAM PROSES BELAJAR BIMBINGAN KONSELING ANAK DI SEKOLAH

WITA RAFIANTI SARI

1134010146

BKI 6 C

wita.rafianti@student.uinsgd.ac.id

Abstrak :

Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antar manusia, maka media yang paling dominasi dalam berkomunikasi adalah pancaindera manusia seperti mata dan telinga. Pesan-pesan yang diterima selanjutnya oleh pancaindera selanjutnya diproses oleh pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan. Begitu pun dalam media pembelajaran, media yang digunakan sangat banyak. mulai dari yang paling sederhana sampai pada media yang paling canggih. Oleh karena itu, dengan penggunaan media dalam pembelajaran melalui layanan bimbingan dan konseling berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses layanan bimbingan dan konseling di Sekolah.

 

 Kata Kunci :Media, Bimbingan, Konseling, Sekolah

 

 

 A. PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang

Perlunya keselarasan pendidikan di lembaga sekolah dan rumah. Orangtua yang mendidik anak dirumah, dan pendidikan melakukan tugasnya mendidik anak dilembaga pendidikan. Agar proses pendidikan yang dilakukan di lembaga pendidikan sejalan dengan pendidikan yang ada di rumah, maka perlu adanya kerjasama antara orang tua dengan lembaga pendidikan. Oleh karena itu mereka harus berada  pada satu rel agar dapat seiring sejalan dan seirama dalam memperlukan anak sehari-hari sesuai kesepakatan bersama. Serta dengan mengetahui tentang pengaruh tidak terpenuhinya.

Pendidikan anak usia dini merupakan fondasi bagi perkembangan kualitas sumber daya manusia selanjutnya. Karena itu peningkatan penyelenggaraan sekolah sangat memegang peranan yang penting untuk kemajuan pendidikan di masa mendatang. Arti penting mendidik anak sejak usia dini dilandasi dengan kesadaran bahwa masa kanak-kanak adalah masa keemasan (the Golden Age), karena dalam rentang usia dari 0 sampai 5 tahun, perkembangan fisik, motorik dan berbahasa atau linguistik seorang anak akan tumbuh dengan pesat. Selain itu anak pada usia 2 sampai 6 tahun dipenuhi dengan senang bermain. Konsep bermain sambil belajar serta belajar sambil bermain pada anak usia dini di sekolah merupakan pondasi yang mengarahkan anak pada pengembangan kemampuan yang lebih beragam, sehingga di kemudian hari anak bisa berdiri kokoh dan menjadi sosok manusia yang berkualitas.

Untuk itu pengembangan program sekolah paud harus digalakkan di berbagai tempat di wilayah Indonesia. Pendidikan anak memang harus dimulai sejak dini, agar anak bisa mengembangkan potensinya secara optimal. Anak-anak yang mengikuti sekolah dari paud  menjadi lebih mandiri, disiplin, dan mudah diarahkan untuk menyerap ilmu pengetahuan secara optimal. Hal ini harus dimengerti oleh setiap orang tua, dengan memberikan stimulasi yang tepat agar kemampuan anak tersebut teraktualisasi dan berkembang dengan optimal.

  1. Pengertian Media

Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke pengirim pesan. Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, di dengar dan dibaca. Apapun batasan yang diberikan, ada persamaan dianatara batasan tersebut yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedmikian rupa sehingga prosese belajar terjadi. 

 

  1. Pengertian Bimbingan

Bimbingan adalah proses pmberian bantuan kepada individu agar mampu memahami diri dan lingkungannya. Istilah bantuan dalam bimbingan tidak diartikan sebagai bantuan material (seperti uang, hadiah, sumbangan, dan lain-lain), melainkan bantuan yang bersifat menunjang bagi pengembangan pribadi bagi individu yang dibimbing.

 

  1. Pengertian Konseling

Konseling adalah terjemahan dan kata counseling, mempunyai makna sebagai hubungan timbal balik antara dua orang individu, dimana yang seorang (konselor) berusaha membantu yang lain (klien) untuk mencapai pengertian tentang dirinya sendiri dalam hubungan dengan masalah-masalah yang dihadapinya pada waktu yang akan datang.

 

  1. Pengertian bimbingan dan Konseling

Suatu bantuan yang diberikan oleh konselor kepada konseli agar konseli mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan juga mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya.

 

  1. Pengertian Sekolah

Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa / murid di bawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa kemajuan melalui serangkaian sekolah.

B. Jenis-jenis Media

Banyak macam dan jenis media pembelajaran. Mulai dari yang paling sederhana, murah, dan mudah didapat hingga media yang paling canggih dan mahal harganya. Ada media yang dapat dibuat sendiri oleh guru, ada yang diproduksi oleh pabrik. Ada media yang sudah tersedia di lingkungan sekitar dan langsung bisa digunakan, ada pula yang secara khusus dirancang dan dibuat sebelum melakukan proses pembelajaran. Dan media pembelajaran tersebut memiliki karakteristiknya masing-masing.

Berdasarkan keadaannnya media dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

  1. Media sederhana (simple media)yaitu media yang dapat dibuat sendiri oleh guru dan biasanya tidak memerlukan arus listrik dalam penyajiannya. Termasuk dalam media sederhana, yaitu gambar diam, grafis, display, dan realita.
  2. Media canggih (sophisticate media) yaitu media yang hanya dapat dibuat di pabrik dan biasanya memerlukan listrik dalam penyajiannya. Termasuk dalam media canggih, yaitu radio, tape, TV, CD, VCD, DVD, proyektor, komputer dan lain-lain.

Rudi Bretz (dalam Rahadi, 2003) mengidentifikasi jenis-jenis media berdasarkan tiga unsur pokok yaitu suara, visual, dan gerak. Dari ketiga unsur tersebut Bretz mengklasifikasikannya ke dalam tujuh kelompok, yaitu:

  1. Media audio
  2. Media cetak
  3. Media Visual diam
  4. Media visual gerak
  5. Media audio semi gerak
  6. Media semi gerak
  7. Media audio visual diam
  8. Media audio visual gerak

 

Jenis media yang mudah atau biasanya digunakan dalam proses pembelajaran yaitu :

  1. Bahasa sebagai Media Pembelajaran

Pada awalna mengajar dianggap sebagai proses penyampaian materi pelajaran dari seorang guru pada sekolompok siswa. Dengan demikian dalam proses pembelajaran bahasa verbal merupakan media utama yang digunakan guru. Biasanya bahasa verbal itu dilakukan dengan menggunakan metode ceramah. Oleh sebab itu, dapat dipastikan mengajar itu identic dengan ceramahnya guru. Artinya guru telah mengajar kalau ia telah berceramah, dan guru dianggap tidak tidak mengajar manakala tidak bercermah.

Ciri penggunaan bahasa verbal sebagai media pembelajaran :

  1. Pembelajaran sepenuhnya tergantung dan berpusat pada guru. Artinya kendali pembelajaran ada ada pada guru
  2. Materi pembelajaran sepenuhnya tergantung pada panutan guru. Artinya merupakan sumber utama pembelajaran.
  3. Pembelajaran merupakan proses yang statis dan struktur. Artinya, guru dalam menerapkan langkah pembelajaran cenderung menggunakan pola yang tetap tidak pernah berubah, akibatnya mengajar dianggap sebagai tugas rutin tanpa dinamika. 

 

2. Media sebagai Alat Bantu Mengajar

Menyampaikan materi pembelajaran dengan hanya mengandalkan bahasa verbal tidak selamanya berjalan dengan efektif. Maka perkembangan selanjutnya media difungsikan sebagai alat bantu penyampaian pesan yang kemudian dikenal dengan teaching aid. Ditemukannya mesin cetak yang memungkinkan pesan atau informasi pembelajaran dapat disampaikan melalui bahassa tulisan, menguatkan posisi media cetak untuk membantu guru dalam pengelolaan dalam pembelajaran.

  1. Media sebagai alat praga

Kemajuan ilmu pengetahuan khususnya pada bidang komunikasi, memengaruhi pula terhadap pemahaman proses penyampaian informasi sebagai proses komunikasi. Artinya mengajar bukan hanya sekedar menyampaikan pesan, akan tetapi bagaimana pesan itu dipahami secara benar oleh penerima pesan yakni peserta didik. Pada tahap ini mengajar sebagai proses komunikasi tidak semata dipandang dari sudut guru sebagai penyampai pesan, akan tetapi juga melihat sudut siswa. Dengan demikian teaching aids tidak lagi hanya difungsikan untuk mempermudah menyampaikan pesan, akan tetapi juga untuk membantu siswa memahami pesan yang disampaikan. Inilah hakikat penggunaan alat praga.

  1. Audio Visual Aids sebagai Media

Perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin kompleks menuntut semakin  luas pula informasi yang harus disampaikan pada peserta didik.  Dalam proses pengajaran guru tidak lagi mengandalkan benda-benda yang hanya dapat dilihat saja akan tetapi dilengkapi dengan audio sehingga dikenal dengan audio visual aids. Bebagai macam alat yang dapat memvasisualisasikan sesuatu sekaligus memberikan informasi atau pesan audio digunakan guru untuk meningkatkan retensi dan motivasi belajar siswa seperti silde suara, film, dsb. Namun, walaupun teknologi audio visual berkembang dengan pesat, dalam penggunaanya terbatas sebagai alat bantu mengajar guru. Artinya kendali pembelajaran masih tetap ditangan guru sabagai proses penyampaian materi pembelajaran.

Beberapa keuntungan penggunaan audio visual aids dalam proses pembelajaran :

  1. AVA dapat memberikan pengalaman belajar yang tidak mungkin dapat dipelajari secara langsung. Misalnya untuk mempelajari kehidupan didasar laut, siswa dapat belajar melalui film, sebab tidak mungkin Siswa disuruh menyelam.
  2. AVA memungkinkan belajar lebih bervariatif sehingga dapat menambah motivasi dan gairah belajar.
  3. Dalam batas tertentu AVA dapat berfugsi sebagai sumber belajar, yang dapat dimanfaatkan siswa untuk belajar secara mandiri tanpa sepenuhnya tergantung pada kehadiran guru.

5. Media sebagai Penyalur Pesan

Mengajar tidak hanya berpikir tentang guru sebagai sumber pesan, akan tetapi juga berfikir tentang siswa sebagai penerima pesan. Bahkan lebih jauh dari itu, suatu proses komunikasi dikatakan efektif manakala pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh siswa sebgai penerima pesan. Teori komunikasi semacam itulah yang kemudian menempatkan AVA tidak lagi hanya difungsikan sebagai alat bantu guru dalam mengajar akan tetapi juga sabagai alat untuk menyalurkan pesan,agar pesan dipahami secara optimal oleh penerima pesan.

Sebagaimana dituliskan Deviarimarini pada situsnya Penerapan Teknologi Informasi, Gagne menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Lebih lanjut, Briggs menyatakan bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Definisi tersebut mengarhkan kita untuk menarik suatu simpulan bahwa media adalah segala jenis (benda) perantara yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada orang yang membutuhkan informasi.

Ada beberapa jenis media dalam program BK yaitu :

  1. Media untuk menyampaikan informasi
  2. Media sebagai alat (pengumpul data dan penyimpan data)
  3. Media sebagai alat bantu dalam memberikan group information
  4. Media sebagai Biblioterapi
  5. Media sebagai alat menyampaikan laporan

 

Berikut merupakan beberapa contoh media diantaranya adalah :

  1. Media untuk menyampaikan informasi Selebaran, leaflet, booklet, dan papan bimbingan.
  2. Media sebagai alat (pengumpul data dan penyimpanan data).
    1. Media prngumpulan data seperti: angket, pedoman, wawancara, lembaran observasi berupa anekdo record, daftar cek, skala penilaian device, camera, tape, daftar cek masalah lembar isian pilohan teman.
    2. Media menyimpan data seperti: kartu pribadi, buku pribadi, map, disket, folder, filing, cabinet, almari, rak dll.
  3. Media sebagai alat bantu dalam memberikan group information.
  4. Media auditif : radio, tape
  5. Media visual : gambar, foto, transparansi, lukisan, dll
  6. Media audio visual : film yang ada suaranya

 

Media sebagai Biblioterapi buku-buku majalah komik, misalnya cara betrnak ayam, cara cepat membaca Al-Qur’an, cara mengatasi rendah diri, cara meningkatkan motivasi belajar, dan beberapa buku yang berisi cara-caranya. Media sebagai alat menyampaikan laporan berupa lapora kegiatan BK. Laporn bisa mingguan, bulanan, semesteran dan tahunan.

Dengan demikian Media BK dapat berperan didalam pelaksanna kegiatan program layanan bimbingan dan konsling sebagai alat kegiatan konseling individ imaupun konseling kelompok.[1]

Media bimbingan dan konseling dalam penggunaannya harus relevan dengan tujuan layanan dan isi layanan. Hal ini mengandung makna bahwa penggunaan media dalam layanan bimbingan dan koseling harus melihat kepada tujuan. Penggunaannya dapat memiliki nilai dalam pengoptimalkan layanan yang diberikan kepada siswa. Oleh karaena itu, dengan penggunaan media dalam layanan bimbingan dan konseling berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses layanan bimbingan dan konseling

C. Keunggulan

Media pembelajaran film dan video memiliki keunggulan tersendiri yang sangat luar biasa. Kemampuan untuk menampilkan objek yang bergerak membuat film dan video memiliki fitur unik tersendiri yang tidak dimiliki media pembelajaran lainnya. Konsep cerita atau storyboard mampu dikemas melalui media pembelajaran film dan video yang juga menjadi pokok utama media pembelajaran ini. Materi yang panjang dan sulit disampaikan secara lisan dapat di sajikan dalam bentuk film dan video yang lebih mudah untuk dimengerti peserta didik.[2]

Film dan video merupakan salah satu bentuk dari jenis media pembelajaran multimedia. Media pembelajaran multimedia mampu menggabungkan beberapa komponen yaitu gambar, suara atau audio, dan video secara bersamaan. Pengembangan film dan video sebagai media pembelajaran mengikuti metode pengembangan media pembelajaran multimedia, salah satu metode pengembangan media pembelajaran multimedia yaitu Multimedia Development Life Cycle (MDLC). Dengan mengembangkan film dan video yang akan digunakan dalam media pembelajaran dengan metode tersebut, maka keuntungan atau keunggulan media pembelajaran film dan video dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam pembelajaran.

D. Kelemahan

Ini menjadikan media pembelajaran film dan video tidak selalu dapat diterapkan pada setiap materi pembelajaran. Apalagi jika kelemahan ini tidak dapat disikapi dengan baik, maka penggunaan media pembelajaran film dan video justru dapat menghambat proses pembelajaran yang berlangsung. Akibat fatalnya pembelajaran gagal dilaksanakan dan tujuan pembelajaran sulit untuk dicapai.

E. Peran Media

Peran media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan pengirim kepada penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa yang menjurus ke arah terjadinya proses belajar. Peranan Media dalam proses belajar mengajar menurut Gerlac dan Ely (1971:285) ditegaskan bahwa ada tiga keistemewaan yang dimiliki media pengajaran yaitu :

  1. Media memiliki kemampuan untuk menangkap, menyimpan dan menampilkan kembali suatu objek atau kejadian.
  2. Media memiliki kemampuan untuk menampilkan kembali objek atau kejadian dengan berbagai macam cara disesuaikan dengan keperluan, dan
  3. Media mempunyai kemampuan utuk menampilkan sesuatu objek atau kejadian yang mengandung makna.

Begitu juga, Ibrahim (1982:12) mengemukakan fungsi atau peranan media dalam proses belajar mengajar antara lain :

  1. Dapat menghindari terjadinya verbalisme,
  2. Membangkitkan minat atau motivasi,
  3. Menarik perhatian,
  4. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan ukuran,
  5. Mengaktifkan siswa dalam belajar dan
  6. Mengefektifkan pemberian rangsangan untuk belajar.

 

F. Kesimpulan

Media adalah sesuatu berupa peralatan yang dapat dipakai dan dimanfaatkan untuk merangsang perkembangan dari berbagai aspek baik itu fisik. Motoric, social,emosi kognitif, kreatifitas dan bahasa sehingga mampu mendorong dan memudahkan terjadinya proses belajar mengajar. Sehinga pesan yang ingin disampaikan dapat diterima baik oleh penerima pesan melalui media yang digunakan. Dalam melaksanakn proses layanan Bimbingan dan Konseling juga membutuhkan media sehingga dapat membantu dan mempermudah para konselor dalam pelaksaan Layanan BK.

Media dalam bimbingan dan konseling sebagai hal yang digunakan menjadi perantara atau pengantar ketika guru BK (konselor) melaksanakan berbagai kegiatan  BK, namun dalam perkembangan media BK tidak sebatas untuk perantara atau pengantar ketika guru BK (konselor) melaksanakan berbagai kegiatan bimbingan dan konseling, tetapi memiliki makna lebih luas yaitu segala alat bantu yang dapat digunakan dalam pelaksanaan program BK.

G. Daftar Pustaka

Yusufhadi Miarso. Media Intruksional. Pusat TKPK, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Ahman. (2000). Bimbingan Perkembangan: Model Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar, Journal Psikologi Pendidikan dan Bimbingan UPI Bandung.

Law, Sue. (2005). Memperbaiki Pembelajaran: Praktik Profesional di Sekolah Menengah. Jakarta: PT Grasindo.

Starling, S. (2006), Pengantar Pendidikan. Bagian C&D. Teacher Eduction Programs.

Prof. Dr. Wina Sanjaya, M.Pd. (2012). Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta.

Arsyad, Azhar. (2006). Metode Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

http://3dcica.blogspot.co.id/2011/05/media-bimbingan-konseling.html                                                                                       

http://melskonseling.blogspot.co.id/2012/12/media-bimbingan-dan-konseling.html

 [1] Ahman. (2000). Bimbingan Perkembangan: Model Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar, Journal Psikologi Pendidikan dan Bimbingan UPI Bandung.

[2] Yusufhadi Miarso. Media Intruksional. Pusat TKPK, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Tinggalkan komentar